PENILAIAN
DALAM PEMBELAJARAN
Permaian adalah pengajaran dan pembelajaran yang sangat
bermanfaat. Permainan dapat berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan
kesehatan, gaya hidup yang aktif dan perubahan social. Hal ini hanya dapat
terjadi jika kita yakin tentang bagaimana kita mengajar permaian dan jika kita
menyadari apa yang kita inginkan dari siswa untuk dipahami mengenai permainan.
Tannehil menyatakan bahwa “jika mengajar dan belajar itu penting, penilaian
juga sama pentingnya”. Kebanyakan yang kita ketahui menenai penilaian adalah
dalam bentuk tes kemampuan atau ketrampilan, yang hanya mengukur satu komponen
dari permainan-eksekusi ketrampilan. Jika kita menginginkan siswa belajar
bagaimana memainkan permainan, kita harus menilai penampilan bermain mereka.
Tujuan kita dalam pendidikan jasmani adalah untuk
mengembangkan partisipasi seumur hidup, kita perlu mempertimbangkan kembali
jenis permainan dan aktivitas yang kita yakini untuk menjadi yang terbaik bagi
para siswa. Banyak guru pendidikan jasmani juga mempertahankan asumsi tidak
dapat memainkan permainan sebelum kita mempelajari ketrampilan terlebih dahulu.
Asumsi ini mengisyaratkan tidak hanya level optimal ketrampilan diperlukan
untuk memainkan suatu permainan, tetapi juga bahwa pengembangan ketrampilan
dapat dan perlu terjadi diluar permainan. Asumsi bahwa para siswa dapat belajar ketrampilan di
luar permainan dan bahwa ketrampilan yabg dilakukan dalam latihan dapat
langsung ditransfer ke dalam permainan merupakan asumsi yang salah.
Pembelajaran Pendekatan Taktik meletakkan ketrampilan
didalam konteks permainan,dimana konteks ini di bentuk dan di bentuk kembali
berdasarkan jumlah factor yang hubungan dengan permainan atau tugas, siswa dan
konteksnya. Untuk mengembangkan kemahiran pada siswa, para guru perlu memilih
atau mendisain tugas, permainan, dan penilaian yang memerlukan bentuk yang sama
dari gerak yang berada di belakang eksekusi ketrampilan tertentu dalam
permainan. Kemahiran ini meliputi komponen lain yang behubngan dengan permainan.
Pengembangan kemahiran pada siswa, para guru perlu memilih atau tugas,
permainan, dan penilaian yang memerlukan bentuk yang sama dari gerakan yang
diperlikan untuk suksesnya permainan.
Guru pendidikan jasmani harus memahami dengan lebih baik
dampak bahwa konteks social berakibat pada permainan jika mereka ingin
mendisain dan menilai permainan yang adalah bermakana bagi semua siswa.
Permainan besifat kompetitif dalam perencanaannya, yang diharapkan untuk
mengujikemampuan fisik seseorang melawan yang lainnya. Guru pendidikan jasmani
hendaknya mempertimbangkan sifat kompetisi dan competitor, letak kompetisi
dalam pendidikan jasmani dan kapasitas lingkungan yang kompetitif untuk
memotivasi siswa untuk menghalangi lainnya untuk bermain. Permainan bersifat
interaktif, interaksi muncul dengan rekan satu tim, lawan, penyelnggara, dan
bahkan kadang kadang penoton. Inetraksi ini mempunyai dampak baik bagi
ketrampilan dan penampilan bermain. Interaksi antar pemain didalam situasi ini akan mungkin lebih jauh lebih keras
disbanding pesaingan didalam permainan antara tim di peringkat pertam dan
kedua. Permainan diatur oleh peraturan-peraturan. Peraturan tidak hanya
mengatur permainan, tetapi juga menentukan atau menjelaskan
ketrampilan-ketrampilan yang di perlukan memainkan permainan. Taktik dan
strategi adalah elemen penting dalam permainan, elemen-elemen ini mendikte
bagaimana dank pan kita menggunakan ketrampilan dan ketrampilan apa yang kita
gunakan dalam permainan tersebut.
Segmen Tanya jawab dapat digunakan untuk meniali apa yang
siswa pahami dari suatu tugas, tetapi pernyataan pernyataan tesebut harus
sesuai dengan tujuan tugas atau permainan untuk membuat pernyataan pernyataan
tesebut menjadi efektif. Pernyataan pernyataan tesebut perlu berfokus pada apa
yang sedang terjadi, apa yang perlu terjadi pada situasi tertentu, atau mengapa
siswa melakukan apa yang sdang mereka lakukan.
Guru juga perlu mengecek pemahaman suatu segmen pembelajaran untuk
menentukan apakah siswa memahami latihan, permainan , atau penilaian tersebut.
Sebagai tambahan, pada akhir pembelajaran, penutup perlu di lakukan guru untuk
memberikan kesempatan untuk meninjau kembali tujuan tugas dan pembebasan.
Selain metode informal, ada metode formal dalam penilaian
baik penilaian individual maupun tim. Kedua instrument tesebut digunakan untuk
memberikan pengukuran yang valid dan reliable dalam pengukuran penampilan
bermain. GPAI terdiri dari tujuh komponen utama yang meliputi semua kategori
permainan.TSAP berfokus padaaspek fundamental dalam permainan: 1) perolehan
kepemilikan bola, 2) menempatkan bola setelah pemain menguasai bola. TSAP
mengkombinasiakn volume permainan dan index efisiensi untuk mengukur penampilan
tim. Pengukuran berbagai komponen penampilan permainan, di balik penampilan
ketrampilan, memberika pengukuran partisipasi yang obyektif, memberikan
penghargaan kepada siswa yang terlibat dalam permainan. Statistikpemain dan tim
seringkali digunakan pada olahraga olahraga pilihan dan professional sebagai
suatu cara untuk mendiskripsikan kesuksesan pemain atau tim. Kombinasi dari
penilai teman sebaya, penilaian diri, dan penilaian guru juga berguna untuk
menentukan penampilan individu dan tim seperti juga penilaian tingkat prestasi
siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar