Jumat, 17 April 2015

Penilaian dalam Pembelajaran



PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN
            Permaian adalah pengajaran dan pembelajaran yang sangat bermanfaat. Permainan dapat berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan kesehatan, gaya hidup yang aktif dan perubahan social. Hal ini hanya dapat terjadi jika kita yakin tentang bagaimana kita mengajar permaian dan jika kita menyadari apa yang kita inginkan dari siswa untuk dipahami mengenai permainan. Tannehil menyatakan bahwa “jika mengajar dan belajar itu penting, penilaian juga sama pentingnya”. Kebanyakan yang kita ketahui menenai penilaian adalah dalam bentuk tes kemampuan atau ketrampilan, yang hanya mengukur satu komponen dari permainan-eksekusi ketrampilan. Jika kita menginginkan siswa belajar bagaimana memainkan permainan, kita harus menilai penampilan bermain mereka.
            Tujuan kita dalam pendidikan jasmani adalah untuk mengembangkan partisipasi seumur hidup, kita perlu mempertimbangkan kembali jenis permainan dan aktivitas yang kita yakini untuk menjadi yang terbaik bagi para siswa. Banyak guru pendidikan jasmani juga mempertahankan asumsi tidak dapat memainkan permainan sebelum kita mempelajari ketrampilan terlebih dahulu. Asumsi ini mengisyaratkan tidak hanya level optimal ketrampilan diperlukan untuk memainkan suatu permainan, tetapi juga bahwa pengembangan ketrampilan dapat dan perlu terjadi diluar permainan. Asumsi  bahwa para siswa dapat belajar ketrampilan di luar permainan dan bahwa ketrampilan yabg dilakukan dalam latihan dapat langsung ditransfer ke dalam permainan merupakan asumsi yang salah.
            Pembelajaran Pendekatan Taktik meletakkan ketrampilan didalam konteks permainan,dimana konteks ini di bentuk dan di bentuk kembali berdasarkan jumlah factor yang hubungan dengan permainan atau tugas, siswa dan konteksnya. Untuk mengembangkan kemahiran pada siswa, para guru perlu memilih atau mendisain tugas, permainan, dan penilaian yang memerlukan bentuk yang sama dari gerak yang berada di belakang eksekusi ketrampilan tertentu dalam permainan. Kemahiran ini meliputi komponen lain yang behubngan dengan permainan. Pengembangan kemahiran pada siswa, para guru perlu memilih atau tugas, permainan, dan penilaian yang memerlukan bentuk yang sama dari gerakan yang diperlikan untuk suksesnya permainan.
            Guru pendidikan jasmani harus memahami dengan lebih baik dampak bahwa konteks social berakibat pada permainan jika mereka ingin mendisain dan menilai permainan yang adalah bermakana bagi semua siswa. Permainan besifat kompetitif dalam perencanaannya, yang diharapkan untuk mengujikemampuan fisik seseorang melawan yang lainnya. Guru pendidikan jasmani hendaknya mempertimbangkan sifat kompetisi dan competitor, letak kompetisi dalam pendidikan jasmani dan kapasitas lingkungan yang kompetitif untuk memotivasi siswa untuk menghalangi lainnya untuk bermain. Permainan bersifat interaktif, interaksi muncul dengan rekan satu tim, lawan, penyelnggara, dan bahkan kadang kadang penoton. Inetraksi ini mempunyai dampak baik bagi ketrampilan dan penampilan bermain. Interaksi antar pemain didalam situasi  ini akan mungkin lebih jauh lebih keras disbanding pesaingan didalam permainan antara tim di peringkat pertam dan kedua. Permainan diatur oleh peraturan-peraturan. Peraturan tidak hanya mengatur permainan, tetapi juga menentukan atau menjelaskan ketrampilan-ketrampilan yang di perlukan memainkan permainan. Taktik dan strategi adalah elemen penting dalam permainan, elemen-elemen ini mendikte bagaimana dank pan kita menggunakan ketrampilan dan ketrampilan apa yang kita gunakan dalam permainan tersebut.
            Segmen Tanya jawab dapat digunakan untuk meniali apa yang siswa pahami dari suatu tugas, tetapi pernyataan pernyataan tesebut harus sesuai dengan tujuan tugas atau permainan untuk membuat pernyataan pernyataan tesebut menjadi efektif. Pernyataan pernyataan tesebut perlu berfokus pada apa yang sedang terjadi, apa yang perlu terjadi pada situasi tertentu, atau mengapa siswa melakukan apa yang sdang mereka lakukan.  Guru juga perlu mengecek pemahaman suatu segmen pembelajaran untuk menentukan apakah siswa memahami latihan, permainan , atau penilaian tersebut. Sebagai tambahan, pada akhir pembelajaran, penutup perlu di lakukan guru untuk memberikan kesempatan untuk meninjau kembali tujuan tugas dan pembebasan.
            Selain metode informal, ada metode formal dalam penilaian baik penilaian individual maupun tim. Kedua instrument tesebut digunakan untuk memberikan pengukuran yang valid dan reliable dalam pengukuran penampilan bermain. GPAI terdiri dari tujuh komponen utama yang meliputi semua kategori permainan.TSAP berfokus padaaspek fundamental dalam permainan: 1) perolehan kepemilikan bola, 2) menempatkan bola setelah pemain menguasai bola. TSAP mengkombinasiakn volume permainan dan index efisiensi untuk mengukur penampilan tim. Pengukuran berbagai komponen penampilan permainan, di balik penampilan ketrampilan, memberika pengukuran partisipasi yang obyektif, memberikan penghargaan kepada siswa yang terlibat dalam permainan. Statistikpemain dan tim seringkali digunakan pada olahraga olahraga pilihan dan professional sebagai suatu cara untuk mendiskripsikan kesuksesan pemain atau tim. Kombinasi dari penilai teman sebaya, penilaian diri, dan penilaian guru juga berguna untuk menentukan penampilan individu dan tim seperti juga penilaian tingkat prestasi siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar